DUA KALIMAH

Aku Baca Dengan Menyebut Nama-Mu

hati saya bagaikan rindu

Bismillahirrahmanirrahim..



   sejak kebelakangan ini saya rasa serba tak kena..hati saya bagaikan rindu kepada sahabat-sahabat perjuangan di kampus yang saya yakin dan percaya tidak  akan saya ketemu sahabat-sahabat seperti itu lagi di dunia ini..rindu pada ustaz-ustaz dan sahabat -sahabat guru saya di maahad tahfiz dan madrasah..sudah lama saya menyepikan diri..beruzlah dan mencari makna diri..memang saya rasa kehilangan semua itu..

sejak peristiwa pahit yang bermakna bagi saya itu , saya mula sedar akan kehidupan saya yang lebih mencabar. dalam kesepian itu Alhamdulillah memang saya telah berusaha menyelesaikan sedikit demi sedikit urusan saya itu..biarlah apa orang nak kata , silakan..kita sendiri saja yang tahu di mana tahap  keyakinan kita , orang lain hanya boleh menilai , kita just berusaha..

walaupun saya rasa terputus talian sikit dengan sahabat-sahabat saya , tapi saya tak pernah rasa putus dari tazkirah , peringatan..tapi agak saya terkilan saya tak dapat nak handle rumah Allah dekat dengan rumah saya..beginilah kehidupan saya..mencari dan mengerti..bukan semudah yang dirancang..selagi urusan dan masalah saya belum selesai..saya berjanji pada diri saya..untuk***..

tapi sekarang ini saya rasa tenang..walaupun kekadang banyak ujian melanda..saya takkan mudah rebah..saya jadi mengenal tentang hakikat insan..saya pernah sampai ke suatu negeri di sebuah kotaraya..sambil itu saya singgah di sebuah gerai menjual burger.dan bertanya bagaimana keadaan disitu..dia manyatakan keadaan di tempat saya memang bagus tapi disini lagi bagus kerana ujian nya lebih mencabar..subhanallah..inilah rangkaian kata dari kaca mata seorang hamba yang redha..

mungkin apa jua tindakan , perbuatn yang aku rasa ok , sebenarnya buruk bagi Allah dan sebaliknya..moga ada jua maghfirah dan taufikNYa...insan yang lemah masih perlu bimbingan..


 aku bangga melihatmu menderita dalam perjuangan, sedih melihatmu gembira dalam kelalaian.. Aku bangga mendengar tangismu karena pengorbanan, sedih mendengar tawamu dalam kemaksiatan.. Aku pasti bangga bila engkau harus mati di medan kebenaran, sedih bila mendengar engkau mati dalam kejahilyahan.. Dan aku bangga melihat engkau lelah dalam berjuang, sedih melihatmu mundur dalam perjuangan.. Karena ingatlah muliamu bukan karena pangkat, harta dan rupa, tapi karena kekuatan iman, islam, ihsan dan perjuangan"

Huzaifah
kg Nakhoda
Kuala Lumpur

 ¤ ittaqullah ¤